Hujan hanya mungkin akan mengguyurmu,
Sekaligus mungkin menyakitimu.
Menyakitimu, mencopot penggalan-penggalan kisah yang kau tulis di pesisir pasir pantai paling kelam.
Menyakitimu, menghapus sedap bau tubuh sang kekasih sisa pelukan kemarin bersama dng dua bening yg jatuh bergulir dari bola matamu yg sendu.
Agghh... Hujan
Diantara riuh bocah setengah telanjang, saling kejar-kejaran dibwah rinainya,akan ada perempuan yang diam-diam berdoa, tetiba menjadi pawang hujan. Bertahan merawat kisah, bekas pelukan hangat dari sang kekasih.
B. H. Palopo, 17 Desember 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar